SMK Muhammadiyah Kota Tasikmalaya menggelar acara pelepasan siswa kelas XII angkatan tahun 2018/2019 Selasa (30/4). Acara ini diikuti sebanyak 372 siswa. Mereka diharapkan bisa menjadi lulusan yang unggul, Islami dan berdaya saing tinggi.
Kepala SMK Muhammadiyah Kota Tasikmalaya H Encep Maemun S.T., M.Pd. menuturkan, acara pelepasan ini sebagai bentuk syukur karena siswa telah menempuh pendidikan selama tiga tahun di SMK Muhammadiyah. Mereka akan menerima pengumuman kelulusan pada 13 Mei mendatang. “Mudahan-mudahan lulus seratus persen,” harapnya.
Lanjutnya, siswa yang telah dilantik pada acara perpisahan ini akan menjadi kader-kader Muhammadiyah yang siap mengabdikan diri bagi kehidupan bangsa yang lebih baik. “Indikator keberhasilan lulusan itu ketika mereka bisa terserap industri dan bermanfaat bagi lingkungan, bangsa dan negara,” katanya.
Menurut Encep, sejak tahun 1991 SMK Muhammadiyah sudah meluluskan sekitar 6.701 lulusan. Sebanyak 79 persen bekerja di industri, instansi pemerintah dan berwirausaha. Sedangkan 10 persen melanjutkan ke perguruan tinggi dan 11 persen belum memberikan informasi ke sekolah. “Jika ditambah dengan angkatan 2018/2019, maka jumlah lulusan SMK Muhammadiyah berjumlah 7.073,” ujarnya. Ketua Komite SMK Muhammadiyah Drs H Khaerulkin M.M. memaparkan lulusan SMK Muhammadiyah harus unggul, Islami dan berdaya saing.
“Setelah lulus, siswa punya tiga pilihan yakni bekerja di perusahaan atau industri, berwirausaha atau melanjutkan ke perguruan tinggi,” kata dia.
Ia mengatakan acara pelepasan ini bukan akhir dari perjuangan, justru merupakan awal kehidupan sebenarnya. “Jadilah anak muda yang produktif, kreatif dan bermanfaat bagi lingkungan,” imbaunya.
Ketua Pelaksana Acara Pelepasan SMK Muhammadiyah Idah Mahmudah SPd berpesan agar siswa bisa berkompetisi di era industri 4.0 dengan bekal ilmu selama sekolah di SMK Muhammadiyah. “Terus belajar, jaga nama baik almamater dan berperilaku baik,” pesannya.
Perwakilan Siswa SMK Muhammadiyah mengatakan selama belajar tiga tahun di SMK Muhammadiyah ia dan teman-temannya dibekali dengan kompetensi dan pendidikan karakter. “Ini akan menjadi bekal kami dalam menjalani kehidupan di luar sana,” ujarnya.