SMK Muhammadiyah Masuk 5.000 Program Revitalisasi

11 Nov, 2020 | Kabar Berita

KEGIATAN BKK SMK MUHAMMADIYAH. SMK Muhammadiyah Kota Tasikmalaya dipercaya melakukan tes psikotes untuk rekrutmen Digital Native di Laboratorium RPL SMK Muhammadiyah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Kota Tasikmalaya masuk dalam program Revitalisasi SMK untuk 5.000 pendidikan vokasi se-Indonesia periode 2020-2024.

Oleh karena itu SMK Muhammadiyah terus mencetak lulusan islami, unggul dan berdaya saing di industri dan dunia kerja (Iduka).

SMK Muhammadiyah Tasikmalaya juga tetap eksis memberikan pelayanan atau informasi lowongan kerja kepada lulusan melalui Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Muhammadiyah Tasikmalaya.

Mereka juga menyelenggarakan testing, hingga penyaluran dan penempatan tenaga kerja kepada mitra perusahaan yang sudah kerja sama.

Kepala SMK Muhammadiyah Kota Tasikmalaya H. Encep Maemun S.T., M.Pd menjelaskan, untuk mengoptimalkan revitalisasi SMK, pihaknya terus memperkuat pendidikan vokasi bermutu dan relevan tuntutan lduka.

Tentunya, dengan tidak meninggalkan karakter Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang menjadi ciri khas dari sekolahnya.

“Agar lulusan SMK tetap eksis di masa pandemi Covid-19 kita terus mencari peluang kepada perusahaan yang sudah bermitra atau belum.

Di sinilah peran sekolah yang bertanggungjawab dalam penyiapan SDM tingkat menengah yang handal dan berorientasi kepada kebutuhan pasar Iduka,” kata beliau.

Setelah dibentuk budaya kerja yang baik, sambung Encep, berupaya memaksimalkan peran BKK SMK Muhammadiyah Kota Tasikmalaya mampu mencari peluang dan mengembangkan inovasi lulusan, sehingga dapat mewujudkan kepuasan lulusan dan perusahaan mitranya.

“BKK di sini menggunakan after sales service (layanan purna, Red) sehingga lulusan bisa diberikan pembekalan hingga pengantaran pendatangan kontrak dan pencarian tempat tinggal,” ujarnya.

“Kemudian agar merawat mitra perusahaan kita juga terus monitoring keterserapan lulusan. Maka bisa mengevaluasi untuk perbaikan kurikulum sekolah dan karakter budaya kerja,” kata dia.

Merespons perkembangan era revolusi industri 4.0, lanjut Encep, terus mempersiapkan perubahan pembelajaran dan penyelarasan kurikulum dengan Iduka.

Kemudian saat masih menjadi siswa dibekali dengan kompetensi digitalisasi yang mumpuni dan pendidikan karakter sebagai bekal untuk berkiprah di lingkungan.

“Dengan begitu bisa menciptakan lulusan bisa berdaya saing Iduka dan perkembangan zaman,” ujarnya.

Waksek Humas dan Ketua BKK SMK Kota Muhammadiyah Tasikmalaya Erna Suryani S.Pd menjelaskan, BKK SMK berperan untuk sumber informasi untuk pencari kerja dan penyaluran alumni SMK Muhammadiyah atau masyarakat lainnya.

Pihaknya mengarahkan atau membina kepada siswa atau alumni apakah ingin bekerja, melanjutkan dan berwirausaha (BMW).

“Jika ingin berwirausaha bisa mengikuti Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK, Red). Salah satunya memberikan pelatihan kepada kelas XII digital marketing sehingga bisa mencari peluang usaha mandiri,” kata dia.

Kemudian siswa harus mengenalkan lingkungan kerja. Jadi selain keahlian dan juga memiliki profesional serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

Maka BKK saat ini pihaknya bisa menyalurkan 100 orang untuk bekerja di masa pandemi Covid-19 pada Juli-November ini.

“Sebanyak 30 orang bekerja di perusahaan digital marketing dan 70 orang di perusahaan Nabati,” ujarnya.

Untuk penyebaran perusahaan antara lain; CV Arianto Herbal, Tasik Digital Native, Sabrina Afgan, D3 Group, Karlina Alfariz, dan Gardita. Selanjutnya Epson, Astra Daihatsu Engine Plant, Nabati.

Maka di tahun depan, pihaknya menargetkan 80 persen lulusan SMK Muhammadiyah Tasikmalaya yang terserap dunia kerja mencapai 400 orang.

Kini, pihaknya berusaha agar 320 alumni bisa terserap dunia kerja sehingga terus melakukan pembelajaran dan pembiasaan di sekolah. “Agar lulusan kita siap untuk bekerja dan berwirausaha,” kata dia menjelaskan.