Baksos dalam Rangka Milad Muhammadiyah yang ke 109

Baksos dalam Rangka Milad Muhammadiyah yang ke 109

Dalam rangka memperingati milad Muhammadiyah yang ke 109, SMK Muhammadiyah Tasikmalaya mengadakan acara baksos bagi siswa kurang mampu/yatim/piatuu.

Pada hari sabtu 27 november pada puncak acara milad muhammadiyah yg ke 109 SMK Muhammadiyah Tasikmalaya mengadakan Bakti Sosial bagi siswa kurang mampu/yatim/piatu yang dihadiri oleh kader-kader Muhammadiyah kota Tasikmalaya, guru-guru, siswa-siswi, dan orang tua siswa yang terpilih mendapatkan baksos.

kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa/siswi dan untuk meningkatkan rasa sosial serta menunjukkan bahwa SMK Muhammadiyah Tasikmalaya tidak hanya unggul dalam bidang akademis, namun juga aktif dalam kegiatan sosial. Orang tua siswa-siswi yang mendapatkan baksos sangat antusias dalam mengikutinya dan merasa bahagia karena sudah dibantu. Selain itu, kegiatan ini juga mendapat respon positif dari orang orang yang hadir.

Dengan dibagikannya sembako, dan keperluan lainny diharapkana dapat sedikit membantu keadaan ekonomi mereka. Kegiatan pada hari itu berjalan dengan lancar dan bisa menjadi pelajaran bagi siswa-siswi SMK Muhammadiyah Tasikmalaya akan kehidupan masyarakat dan peduli di sekitarnya.

 

Pembukaan Acara Memperingati Milad Muhammadiah ang ke 109

Pembukaan Acara Memperingati Milad Muhammadiah ang ke 109

Milad Muhammadiyah yang bertepatan pada tanggal 18 November 2021 merupakan momentum penting lahirnya Muhammadiyah. Itulah kelahiran dari sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, yang melakukan perintisan atau kepeloporan pemurnian sekaligus pembaruan Islam di negeri berpenduduk terbesar muslim di dunia. Sebuah gerakan yang didirikan oleh seorang kyai alim, cerdas, dan berjiwa pembaru, yakni Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis dari kota santri Kauman Yogyakarta.

Muhammadiyah yang telah menorehkan banyak kontribusi bagi bangsa dan dunia Islam yang dimana milad pada tahun ini mengusung tema “Optimis Hadapi Pandemi Covid-19: Menebar Nilai Utama”.

Dalam rangka memperngati hal tesebut SMK Muhammadiah mengadakan beberapa acara yaitu bakti sosial dan perlombaan yang diikuti oleh siswa-siswinya dengan Bapak Helmi Ali Akbar, S. PdI, sebagai ketua pelaksana.

Perlombaan Memperingati Milad Muhammadiyah ke 109

Perlombaan Memperingati Milad Muhammadiyah ke 109

Dalam rangka memperingati dan memeriahkan milad Muhammadiyah yang ke 109, SMK Muhammadiyah Tasikmalaya mengadakan perlombaan yaitu dimulai lomba karouke religi solo, pidato bahasa inggris, pidato bahasa indonesia ,perlombaan produk IT dan Daur ulang yang bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas siswa-siswi SMK Muhammadiyah Tasikmalaya.

Diikuti Lomba pidato bahasa indonesia dengan tiga dewa juri yaitu Bapak Drs. Heri, Ibu Ai Nuryaidah, S. Pd, dan bapak, Ogi Gausun Gias, S.PdI. Juara pertama Azmi Nazmil Muhsinin dari kelas XII TKJ 1, Juara kedua Andini Lastri Oktaviani Keas XII TKJ 4 dan juara ketiga Pevi Nur Apipah kelas XII RPL 2.

Lobma produk IT dengan dewan juri Ibu Risma Risansyah, S.Pd dan Bapak Ridwan Maulana, S.Kom, Juara pertama dibawa oleh kelas XII TKJ 1, Juara kedua XII ACP dan Juara ketiga XII TKJ 2.

dan terakhir lomba pidato bahasa inggris dengan dewan juri ibu Maya Permata, S.Pd, ibu Sopi Sopiati, S.Pd dan ibu Fani Marini Nurmalitasari, S.Pd, dengan juara satu Beisya Afka Alhalwani XI TKJ 2, juara kedua Ihsan Fajri Nasruloh XII TKJ 3, juara ketiga Muhammad Rifqi Zamzam XII TKJ 1.

WORKSHOP PENGUATAN BUDAYA KERJA

WORKSHOP PENGUATAN BUDAYA KERJA

SMKs Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Telah Melaksanakan kegiatan Rapat Workshop Penguatan Budaya Kerja pada hari Senin, 18 Oktober 2021.

  1. Penguatan Karakter dan Budaya Kerja sesuai dengan Pembelajaran Paradigma baru
  2. Berkaitan dengan P5BK
  3. Nilai karakter di sekolah, sebelumnya memang sudah ada, Adanya program penguatan  Karakter dan budaya kerja adalah untuk memunculkan lebih dari seterusnya
  4. Perencanaan, Pelaksanaan, Pelaporan

  1.    Pendidikan 

  • Guru Sebagai pembimbing, Fasilitator
  • Siswa Memiliki Kodratnya masing masing

 2.    Filosofi Pendidikan 

  • Cita – cita Luhur para pendirinya

  3.    Isi

  •   Mewujudkan Indonesia maju yang Berdaulat, Mandiri dan Bekepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila

4.    Karakter Guru Pancasila (Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara)

             a. Guru Harus Menjadi Mitra dengan siswa
             b. Ing Ngarso Sung Tuladha (Guru Sebagai Teladan)
             c. Ing Madya Mangun Karsa (Guru Berada di tengah)
                –    Menerapkan Pembelajaran Yang inovatif agar siswa bisa mengeksplor
                –    Menerapkan Pembelajaran Kolaborasi
             d. Tut Wuri Handayani (Guru Sebagai Pengarah dan Pendorong)

5.    Profil Pelajar Pancasila

  • Menjawab Pertanyaan “seperti apa yang sesuai dengan untuk guru dan siswa”
  • Pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai pancasila
  • Berkaitan dengan 2 hal (kompetensi untuk menjadi warga negara indonesia yang demokratis dan untuk menjadi unggul dan produktif di abad 21)
  • Peserta didik diharapkan berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan   

       6.   Karakter Profil Pancasila

  • Beriman, bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, dan berahlak mulia 
  • Berkebhinekaan global (Mengenal, menghargai budaya)
  • Bergotong royong (Kolaborasi, Kepedulian, dan berbagi)
  • Mandiri (Regulasi diri, kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi)
  • Bernalar kritis (mengambil keputusan, Imprefleksi pemikiran, dan proses berfikir
  • Kreatif (Menghasilkan gagasan yg orisinil, Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinil)

7.    Gambaran Penerapan Profil Pelajar Pancasila di SMK
            Karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dikehidupan  dalam diri setiap Individu pelajar melalui bedaya sekolah, pembelajaran Pembelajaran Infrakurikuler (Muatan pelajar, kegiatan pengalaman kerja), Projek penguatan profil pelajar pancasila dan budaya kerja, sekolahh berbudaya kerja (iklim sekolah, kebijakan, pola interasi, dan norma harus berstandar industri, ektrakurikuler (Pengembangan minat dan bakat)

  8.    Tujuan 

                Menanamkan Nilai nilai yang tertuang dalam dimensi profil pelajar pancasila melalui kegiatan projek.

Penyusunan Program Sekolah dan Sosialisasi Terkait Pencegahan Perundungan dan Tindak Kekerasan di Sekolah

Penyusunan Program Sekolah dan Sosialisasi Terkait Pencegahan Perundungan dan Tindak Kekerasan di Sekolah

SMKs Muhammadiyah Tasikmalaya telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi Anti Perundungan pada hari senin, 04 Oktober 2021. acara tersebut dipandu oleh Bapak Wawan Kurniawan, S.Pd.I (Kasubag Tata Usaha). Dihadiri oleh Kepala Sekolah, Guru, Siswa. 

Di sambutannya sekaligus membuka acara Bapak H. Encep Maemun, S.T., M.Pd (Kepala SMKs Muhammadiyah Tasikmalaya) meyampaikan “Perundungan/ bullying/ kekerasan bisa berupa verbal dan non verbal, Perundungan juga bisa terjadi antar guru dengan guru, siswa dengan siswa atau bahkan siswa dengan Guru. Perundungan bisa teratasi dengan adanya program sekolah menyenangkan dengan cara mengurangi hukuman fisik melainkan suatu kesalahan tidak ada hukuman, namun konsekuensi. Kepekaan terhadap lingkungan berawal dari dilihat, dirasakan, dilakukan.”acara selanjutnya dilanjutkan oleh pemaparan Anti Perundungan Oleh Ibu Idah Mahmudah, S.Pd(Wakasek Kesiswaan) didalam pemaparannya Ibu Idah menyampaikan beberapa point diantaranya 

 – Program roots Indonesia (pencegahan perundungan) diselenggarakan oleh kemdikbud bekerjasama dengan UNICEF

 – Tujuan dari program anti perundungan adalah untuk memusatkan peran pelajar di sekolah sebagai agen perubahan untuk menyebarkan pesan dan perilaku baik diantara teman sebaya

– Cara kerja dari program anti perundungan

a.    Fasilitator nasional : Pembimbing Guru

b.    Fasilitator Sekolah : 2 Guru terpilih

c.    Agen Perubahan     : 30 siswa terpilih

 – Pelaksana program roots Indonesia

a.    Pelatihan fasilitator nasional

b.    Pendaftaran sekolah dan fasilitator sekolah

c.    Survei awal dan pemilihan agen perubahan

d.    Aktivitas bersama agen perubahan

 – Peran agen perubahan siswa

a.    Menyebarkan perilaku positif

b.    Mengambil pembelajaran dari setiap pertemuan

c. Kemampuan menemukan solusi serta mengembangkan kemampuan untuk  menghentikan perundungan

d.   Melapor jika menemukan tindakan perundungan

 – Terdapat 15 modul yang disediakan untuk pelatihan anti perundungan

 – Agen perubahan harus menunjukkan kreasi di akhir pelatihan (roots day)

Demikian kegiatan sosialisasi terkait pencegahan perundungan dan tidak kekerasan di sekolah di laksanakan sampai saat ini masih dilakukan program pencetak agen perubahan bagi peserta didik.