WORKSHOP PENGUATAN BUDAYA KERJA

WORKSHOP PENGUATAN BUDAYA KERJA

SMKs Muhammadiyah Kota Tasikmalaya Telah Melaksanakan kegiatan Rapat Workshop Penguatan Budaya Kerja pada hari Senin, 18 Oktober 2021.

  1. Penguatan Karakter dan Budaya Kerja sesuai dengan Pembelajaran Paradigma baru
  2. Berkaitan dengan P5BK
  3. Nilai karakter di sekolah, sebelumnya memang sudah ada, Adanya program penguatan  Karakter dan budaya kerja adalah untuk memunculkan lebih dari seterusnya
  4. Perencanaan, Pelaksanaan, Pelaporan

  1.    Pendidikan 

  • Guru Sebagai pembimbing, Fasilitator
  • Siswa Memiliki Kodratnya masing masing

 2.    Filosofi Pendidikan 

  • Cita – cita Luhur para pendirinya

  3.    Isi

  •   Mewujudkan Indonesia maju yang Berdaulat, Mandiri dan Bekepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila

4.    Karakter Guru Pancasila (Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara)

             a. Guru Harus Menjadi Mitra dengan siswa
             b. Ing Ngarso Sung Tuladha (Guru Sebagai Teladan)
             c. Ing Madya Mangun Karsa (Guru Berada di tengah)
                –    Menerapkan Pembelajaran Yang inovatif agar siswa bisa mengeksplor
                –    Menerapkan Pembelajaran Kolaborasi
             d. Tut Wuri Handayani (Guru Sebagai Pengarah dan Pendorong)

5.    Profil Pelajar Pancasila

  • Menjawab Pertanyaan “seperti apa yang sesuai dengan untuk guru dan siswa”
  • Pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai pancasila
  • Berkaitan dengan 2 hal (kompetensi untuk menjadi warga negara indonesia yang demokratis dan untuk menjadi unggul dan produktif di abad 21)
  • Peserta didik diharapkan berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan   

       6.   Karakter Profil Pancasila

  • Beriman, bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, dan berahlak mulia 
  • Berkebhinekaan global (Mengenal, menghargai budaya)
  • Bergotong royong (Kolaborasi, Kepedulian, dan berbagi)
  • Mandiri (Regulasi diri, kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi)
  • Bernalar kritis (mengambil keputusan, Imprefleksi pemikiran, dan proses berfikir
  • Kreatif (Menghasilkan gagasan yg orisinil, Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinil)

7.    Gambaran Penerapan Profil Pelajar Pancasila di SMK
            Karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dikehidupan  dalam diri setiap Individu pelajar melalui bedaya sekolah, pembelajaran Pembelajaran Infrakurikuler (Muatan pelajar, kegiatan pengalaman kerja), Projek penguatan profil pelajar pancasila dan budaya kerja, sekolahh berbudaya kerja (iklim sekolah, kebijakan, pola interasi, dan norma harus berstandar industri, ektrakurikuler (Pengembangan minat dan bakat)

  8.    Tujuan 

                Menanamkan Nilai nilai yang tertuang dalam dimensi profil pelajar pancasila melalui kegiatan projek.

Penyusunan Program Sekolah dan Sosialisasi Terkait Pencegahan Perundungan dan Tindak Kekerasan di Sekolah

Penyusunan Program Sekolah dan Sosialisasi Terkait Pencegahan Perundungan dan Tindak Kekerasan di Sekolah

SMKs Muhammadiyah Tasikmalaya telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi Anti Perundungan pada hari senin, 04 Oktober 2021. acara tersebut dipandu oleh Bapak Wawan Kurniawan, S.Pd.I (Kasubag Tata Usaha). Dihadiri oleh Kepala Sekolah, Guru, Siswa. 

Di sambutannya sekaligus membuka acara Bapak H. Encep Maemun, S.T., M.Pd (Kepala SMKs Muhammadiyah Tasikmalaya) meyampaikan “Perundungan/ bullying/ kekerasan bisa berupa verbal dan non verbal, Perundungan juga bisa terjadi antar guru dengan guru, siswa dengan siswa atau bahkan siswa dengan Guru. Perundungan bisa teratasi dengan adanya program sekolah menyenangkan dengan cara mengurangi hukuman fisik melainkan suatu kesalahan tidak ada hukuman, namun konsekuensi. Kepekaan terhadap lingkungan berawal dari dilihat, dirasakan, dilakukan.”acara selanjutnya dilanjutkan oleh pemaparan Anti Perundungan Oleh Ibu Idah Mahmudah, S.Pd(Wakasek Kesiswaan) didalam pemaparannya Ibu Idah menyampaikan beberapa point diantaranya 

 – Program roots Indonesia (pencegahan perundungan) diselenggarakan oleh kemdikbud bekerjasama dengan UNICEF

 – Tujuan dari program anti perundungan adalah untuk memusatkan peran pelajar di sekolah sebagai agen perubahan untuk menyebarkan pesan dan perilaku baik diantara teman sebaya

– Cara kerja dari program anti perundungan

a.    Fasilitator nasional : Pembimbing Guru

b.    Fasilitator Sekolah : 2 Guru terpilih

c.    Agen Perubahan     : 30 siswa terpilih

 – Pelaksana program roots Indonesia

a.    Pelatihan fasilitator nasional

b.    Pendaftaran sekolah dan fasilitator sekolah

c.    Survei awal dan pemilihan agen perubahan

d.    Aktivitas bersama agen perubahan

 – Peran agen perubahan siswa

a.    Menyebarkan perilaku positif

b.    Mengambil pembelajaran dari setiap pertemuan

c. Kemampuan menemukan solusi serta mengembangkan kemampuan untuk  menghentikan perundungan

d.   Melapor jika menemukan tindakan perundungan

 – Terdapat 15 modul yang disediakan untuk pelatihan anti perundungan

 – Agen perubahan harus menunjukkan kreasi di akhir pelatihan (roots day)

Demikian kegiatan sosialisasi terkait pencegahan perundungan dan tidak kekerasan di sekolah di laksanakan sampai saat ini masih dilakukan program pencetak agen perubahan bagi peserta didik.

Kunjungan Industri ke PT. Astra Daihatsu Motor Engine Plant dan PT. Adyawinsa Stamping Industries

Kunjungan Industri ke PT. Astra Daihatsu Motor Engine Plant dan PT. Adyawinsa Stamping Industries

Kunjungan Industri adalah suatu kegiatan tahunan yang dilakukan oleh sekolah untuk membuka pengetahuan siswa tentang dunia industri. Kunjungan Industri ini suatu kegiatan yang di lakukan untuk mengunjungi sebuah perusahaan yang menjadi contoh kegiatan atau gambaran pekerjaan yang akan dilakoni oleh siswa atau peserta didik.
Dalam kknjungan industri, siswa diajak untuk melihat bagaimana sebuah perusahaan beroperasi dan bekerja. Mereka diberikan sebuah gambaran tentang suatu pekerjaan di bidang keahlian mereka dan mereka juga diberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan dalam dunia kerja.

Kunjungan Industri ( KI ) atau Visit Industrial adalah merupakan salah satu jenis kegiatan pembelajaran di luar lingkungan sekolah untuk menambah wawasan siswa dan untuk melihat secara langsung suasana/kondisi industri yang sesuai dengan program keahlian masing-masing.

Latar belakang pelaksanaan kunjungan industri:

  • Mengikuti kepala kemajuan teknologi yang berkembang diperusahaan / industri yang demikian pesat, sehingga siswa tidak tertinggal dan buta teknologi terkini (canggih) yang sudah diterapkan pada perusahaan / industri nasional / internasional.
  • Menghadapi era globalisasi yang menuntut siswa memiliki SDM yang berkualitas, serta memiliki kemampuan (Skill) Dan kemampuan untuk menjadi tenaga kerja yang professional.

Manfaat kunjungan Industri:

  • Menumbuhkan rasa percaya diri dan dorongan semangat dalam melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM) disekolah.
  • Memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang dunia kerja yang sebenarnya pada lingkungan dunia industri.
  • Memberikan informasi tentang ketenaga kerjaan yang akan bermanfaat pada saat setelah siswa dinyatakan lulus dari satuan pendidikan.